CisumurOnline – Cisumur. Sebagai desa Agraris, Desa Cisumur mempunyai hamparan lahan pertanian yang luas sekitar 722,46 Ha dengan luas cakupan irigasi teknis 586 Ha yang tersebar di 6 wilayah Dusun di Desa Cisumur dengan jumlah petani pemakai air sebanyak 2.214 anggota, tentu saja Desa Cisumur membutuhkan sarana dan prasarana irigasi guna memaksimalkan produksi hasil pertanian utamanya tanaman padi di Sawah.

Melalui berbagai sumber anggaran dan kegiatan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat, Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten Cilacap, hingga Anggaran Pemerintah Desa serta swadaya masyarakat petani, setidaknya telah mewujudkan tersedianya saluran irigasi teknis sepanjang 6.650 meter yang dibiayai dengan anggaran Pemerintah dan saluran irigasi teknis sepanjang 3.180 meter yang dibiayai dengan swadaya masyarakat petani setempat.

Salah satu kegiatan pembangunan sarana dan prasarana irigasi yang dibiayai dari anggaran APBN adalah program OPIP (Operasi Pemeliharaan Irigasi Partisipatif) yang dilaksanakan oleh Balai Besar Wilayah Sungai Citanduy. Pada tahun 2022, desa Cisumur mendapatkan 716 meter yang berlokasi di Saluran Sekunder Purwadadi Desa Cisumur Kecamatan Gandrungmangu. Pada tanggal 11 Januari 2023, Plt Kepala BBWS Citanduy, Ibu Gandes Prameswari berkenan meninjau lokasi tersebut.

Didampingi oleh rombongan pejabat dari BBWS Citanduy, Plt Kepala BBWS Citanduy meninjau hasil pekerjaan OPIP tahun 2022 di Desa Cisumur. Pesan dari Plt Kepala BBWS Citanduy terkait dengan pemanfaatan sarana dan prasarana irigasi tersebut adalah harapan beliau agar hasil pekerjaan yang telah diselesaikan tersebut dapat dimanfaatkan dengan sebaik baiknya.

Selain itu, melihat adanya temuan di lokasi adanya sadap liar di saluran irigasi oleh masyarakat yang tidak bertanggung jawab, diingatkan oleh beliau Plt Kepala BBWS bahwa, masyarakat tidak boleh melakukan sadap liar terhadap saluran irigasi yang ada. Hal tersebut merupakan tindak pidana yang dapat diproses hukum. Masyarakat harus memahami bahwa debit air irigasi sudah diatur jumlahnya sesuai dengan luasan area pertanian yang ada, sehingga masyarakat tidak perlu melakukan tindakan yang melanggar hukum.

Kepada pengurus P3A, Plt Kepala BBWS juga mengingatkan agar apabila terdapat permasalahan dalam hal debit air dan lainnya, dapat menghubungai petugas lapangan yang ada untuk dilaporkan ke Unit Pelayanan Irigasi (UPI) Menganti. Selanjutnya, Ibu Gendis berharap agar masyarakat petani di Desa Cisumur tidak melakukan sadap liar terhadap saluran irigasi yang sudah ada karena hal tersebut akan diambil tindakan tegas sesuai dengan hukum dan perundang-undangan yang berlaku.

Reporter: Untung Prayitno

Foto: Dokumentasi P3A Karya Makmur