Kelahiran |
0 Orang |
Kematian |
0 Orang |
Masuk |
0 Orang |
Pindah |
0 Orang |
Kelahiran |
0 Orang |
Kematian |
0 Orang |
Masuk |
0 Orang |
Pindah |
0 Orang |
11 September 2020 10:27:26 2.568 Kali
Kearifan Lokal Selametan-Tahlilan Di Desa Cisumur Gandrungmangu
Oleh: Ahmad Firdaus
Setiap daerah pasti menyimpan potensi kearifan lokal sebagai wujud dari khazanah intelektual yang diekspresikan melalui ritual budaya masing-masing. Salah satu potensi kearifan lokal itu adalah ritual budaya-agama dan kegiatan selametan yang sudah melekat pada sebagian masyarakat jawa. Tradisi selametan yang masih banyak dilakukan di Desa Cisumur yaitu tradisi selametan kematian, hal ini didorong oleh sistem keyakinan dan kepercayaan yang kuat terhadap sistem nilai dan adat istiadat yang sudah berjalan turun temurun..
Selametan merupakan bentuk aktivitas sosial berwujud upacara yang dilakukan secara tradisional. Upacara selametan diadakan agar mendapat keselamatan, baik yang menyelenggarakan maupun yang diselamati. Menurut kepercayaan masyarakat jawa, arwah yang masih mempunyai persoalan selayaknya untuk dikirim do’a dengan cara menyelenggarakan selametan.
Seiring perkembangan zaman, tradisi selametan kematian sekarang sudah mengandung nilai-nilai islam dalam pelaksanaannya, yang dikenal dengan tahlilan. Istilah “tahlil” artinya pengucapan kalimat Laa ilaaha illallah, sedangkan tahlilan artinya bersama-sama memanjatkan do’a bagi orang yang sudah meninggal dunia, dengan harapan semoga diterima amal dan diampuni dosanya oleh Allah SWT. Sebelum do’a bersama, terlebih dahulu diucapkan beberapa kalimat thayyibah yang berwujud hamdalah (tahmid), shalawat, shalawat, tasbih, dan beberapa ayat suci Al-Qur’an dan tahlil.
Adapun selametan yang diadakan yang berhubungan dengan peristiwa kematian seseorang bagi masyarakat. Selametan yang dilakukan diantaranya sebagai berikut:
Selametan ini diadakan pada saat jenazah dikebumikan. Maksud diadakannya selametan ini agar roh orang meninggal tersebut mendapatkan tempat yang layak dan jalan yang terang serta diterima di sisi Tuhan.
Selametan ini diadakan pada hari ke-3 pada saat sesudah meninggal. Maksud selametan ini sama dengan selametan surtanah.
Selametan ini diadakan pada hari ke-7 setelah meninggal. Hal ini berhubungan dengan anggapan orang jawa bahwa selama waktu 7 hari ini roh orang yang meninggal masih berada disekitar rumah keluarganya. Tradisi selametan mitung dina telah ada sejak ganerasi sahabat Nabi Muhammad SAW, Al Imam Sufyan, seorang ulama Salaf mengatakan bahwa Imam Thawus berkata :”Sesungguhnya orang yang meninggal akan diuji di dalam kubur selama tujuh hari. Oleh karena itu, mereka (kaum salaf) menganjurkan bersedekah makanan untuk keluarga yang meninggal selama tujuh hari tersebut.”
Selametan ini diadakan pada hari ke-40 setelah meninggal. Maksud diadakannya selametan ini agar roh orang meninggal tersebut mendapatkan tempat yang layak dan jalan yang terang serta diterima di sisi Tuhan.
Selametan ini diadakan pada hari ke-100 setelah meninggal. Maksud diadakannya selametan ini agar roh orang meninggal tersebut mendapatkan tempat yang layak dan jalan yang terang serta diterima di sisi Tuhan.
Selametan ini diadakan pada setahun setelah meninggal. Fungsi selametan ini mengingat kembali akan jasa-jasa orang meninggal.
Selametan ini diadakan pada dua tahun setelah meninggal. Fungsi selametan ini dimaksudkan untuk menyempurnakan semua kulit, darah, dan semacamnya.
Selametan ini merupakan selamatan terakhir yang diadakan untuk menghormati orang yang sudah meninggal dan diadakan sesudah hari yang keseribu sesudah kematian.
Selamatan Kematian di Desa Cisumur
Tradisi selamatan kematian yang dilakukan oleh masyarakat Desa Cisumur, Kecamatan Gandrungmangu, Kabupaten Cilacap, berbeda dengan tradisi selamatan yang diwariskanoleh Hindu-Budha. Tradisi selamatan kematian Desa Cisumur hasil dari sentuhan akulturasi yang dilakukan oleh ajaran Wali Songo. Suatu ciri khas masyarakat dalam menghadapi keluarga yang berduka cita adalah bertakziyah dengan membawa bawaan untuk diberikan kepada keluarga si mayat, dengan harapan dapat membantu meringankan penderitaaan mereka selama waktu berduka cita. Bentuk bawaan menurut kebiasaan dapat berupa beras, gula, uang, dan lain-lain.
Masyarakat Desa Cisumur, dalam pelaksanaan selamatan kematian tidak melaksanakan peringatan surtanah (selamatan setelah penguburan), dan selamatan nelung dina (selamatan setelah tiga hari). Kebiasaan atau adat selamatan kematian dilakukan dengan tahlilan dari hari pertama sampai hari ke tujuh setelah meninggal. Setelah selesai selamatan mitung ndina kemudian dilanjutkan dengan selamatan matang puluh dina, nyatus dina, mendhak pisan, mendhak pindo, dan terakhir selamatan nyewu dina.
Selametan diadakan sesuai dengan kalender jawa. Hal ini dapat digambarkan dalam contoh, misalnya ada orang yang meninggal pada hari Ahad Kliwon. Selametan yang diadakan adalah selametan nelung ndina jatuh pada hari Selasa Pahing, untuk selametan mitung ndina jatuh pada hari Sabtu Legi, selametan matang puluh dina jatuh pada hari Kamis Wage, selametan nyatus dina jatuh pada hari Senin Wage, selametan mendhak pisan dilakukan hari Rabu Pon, selametan mendhak pindho jatuh pada hari Selasa Wage, selametan nyewu dina dilakukan pada Jum’at Wage.
Tahlilan atau selametan kematian diawali oleh pihak keluarga yang meninggal dengan mengundang tetangga dan sanak saudara secara lisan untuk menghadiri acara tersebut. Sebagian besar, selametan diselenggarakan diwaktu malam hari setelah shalat isya. Upacara ini hanya dilakukan oleh kaum pria, sedangkan wanita tinggal di mburi (belakang-didapur). Acara akan dimulai apabila para tamu undangan sudah banyak yang dating dan dianggap cukup. Bahkan, orang yang tidak diundangpun kadang-kadang turut menghadiri acara tahlilan sebagai ekspresi penyampaian rasa ikut berduka. Acara dipimpin oleh tokoh masyarakat yang sudah ditunjuk oleh pihak tuan rumah seperti seorang ulama atau ustadz. Acara selametan dilakukan dengan diawali pembacaan surat Yasin, pembacaan tahlil, dan ditutup dengan pembacaan doa secara bersama-sama.
Makanan yang disajikan pada acara selametan memiliki cara penyajian dan jenis tertentu. Makanan yang disajikan tidak menggunakan tumpeng ataupun sesajen. Namun, makanan itu menggunakan cething yang berisi lauk pauk seperti ayam goreng, telur, kerupuk, sayur mie, dan sambal goreng lainnya. Makanan tersebut biasa disebut dengan berkat (berasal dari bahasa Arab) yang artinya barokah. Berkat ini biasanya dibawa pulang oleh para tetangga.
Referensi
Sumber Foto: https://herrybsancoko.wordpress.com/tag/kenduren/
date_range 19 Juni 2023 14:03:25
place Lokasi : Rumah masing-masing Kepala Dusun
account_circle Koordinator : SHOFYAN KHASANI
date_range 19 Juni 2023 14:03:25
place Lokasi : Jadwal Terlampir
account_circle Koordinator : SHOFYAN KHASANI
date_range 19 Juni 2023 14:03:25
place Lokasi : Pendopo Balaidesa Cisumur Jl. Kartadiwirya No. 1 Cisumur
account_circle Koordinator : SHOFYAN KHASANI
Hari ini | : | 139 |
Kemarin | : | 464 |
Total Pengunjung | : | 399.828 |
Sistem Operasi | : | Unknown Platform |
IP Address | : | 18.222.164.141 |
Browser | : | Mozilla 5.0 |
Event Olahraga Meriahkan HUT RI Ke 79 Tingkat Desa Cisumur Tahun 2024
date_range 15 Agustus 2024 favorite 62 Kali
Pernak-Pernik Lampu Hias HUT RI ke-79 Tingkat Desa Cisumur Terlihat Cantik Di Malam Hari
date_range 15 Agustus 2024 favorite 56 Kali
Pengumuman Seleksi Calon Anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) untuk Pemilu Tahun 2024
date_range 11 Desember 2023 favorite 613 Kali
165 Bantuan Telor dan Daging Ayam Disalurkan di Desa Cisumur
date_range 23 November 2023 favorite 0 Kali
Sekda Kabupaten Cilacap Dilantik Menjadi Pj. Bupati Cilacap
date_range 20 November 2023 favorite 401 Kali
Komisi A DPRD Kab. Cilacap dan Satpol PP Kabupaten Cilacap Adakan Peninjauan Kerja di Desa Cisumur Terkait Penyelenggaraan Pemilu
date_range 16 November 2023 favorite 348 Kali
Desa Cisumur Gelar Penguatan dan Peningkatan Kapasitas Tenaga Keamanan Desa
date_range 12 Oktober 2023 favorite 513 Kali
Himbauan Kepala Desa Cisumur tentang Percepatan Penanganan Covid-19 di Wilayah Desa Cisumur
date_range 19 Maret 2020 favorite 11.083 Kali
Mengenal PISEW, Program Andalan Kementrian PUPR dalam Pencapaian Sasaran NAWACITA
date_range 27 Juni 2022 favorite 4.613 Kali
Yang Harus Anda Diketahui Dalam Jual Beli Tanah
date_range 08 Maret 2020 favorite 2.779 Kali
Tahlilan-Slametan Sebagai Kearifan Lokal di Desa Cisumur
date_range 11 September 2020 favorite 2.568 Kali
Banprov 2023 Turun, Pemerintah Desa Gelar Sosialisasi Pelaksanaan Pembangunan
date_range 09 Juni 2023 favorite 1.962 Kali
Strategi Single Branding Dalam Pengembangan Produk Unggulan Desa
date_range 06 April 2020 favorite 1.837 Kali
UPT Puskesmas Gandrungmangu I kembali Laksanakan Vaksinasi Covid-19 Dosis I
date_range 23 Juni 2021 favorite 1.658 Kali
UPT Puskesmas Gandrungmangu I kembali Laksanakan Vaksinasi Covid-19 Dosis I
date_range 23 Juni 2021 favorite 1.658 Kali
Sosialisasi Rancangan Peraturan Desa tentang Pedoman Tertib Administrasi Pertanahan di Desa Cisumur
date_range 22 Februari 2022 favorite 905 Kali
Alur Permohonan Rekomendasi dan Ijin Resepsi
date_range 16 September 2020 favorite 608 Kali
Maintenance Website Cisumur.Com Telah Selesai
date_range 24 Maret 2020 favorite 816 Kali
Penyaluran Bansos JPS Provinsi Jateng Tahap 5 Kembali Disalurkan
date_range 18 November 2020 favorite 615 Kali
Waspada Saat Input Data Sensus Penduduk 2020, Ini Beritanya!
date_range 25 Maret 2020 favorite 752 Kali
Berita Duka: Kepala Desa Cisumur Meninggal Dunia
date_range 13 Juli 2023 favorite 627 Kali